Life Is Nice Struggle

Monday, January 25, 2010

Makalah Penelitian

MAKALAH PENELITIAN
Lingkungan Desa Mundu Pesisir
Kabupaten Cirebon



Disusun Oleh :

Nama : Fajar Nahari
NIM : 090211002
Prodi/Fak. : Komunikasi / ISIP
Semester : I




FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
JL. Tuparev No.70 Cirebon 45153







KATA PENGANTAR


Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah serta karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah penelitian ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amiin...





19 Januari 2010

Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Metode Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Dimanapun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita, kita selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi, bukan hanya dosen, politisi, pengacara, penjual atau pendakwah saja yang harus terampil berkomunikasi. Sebagian pengamat politik menilai misalnya, bahwa kegagalan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi presiden RI adalah karena ia kurang mampu mengkomunikasikan gagasan-gagasannya, meskipun PDI-Perjuangan meraih jumlah suara tertinggi dari rakyat pemilih dalam pemilu 1999. sebaliknya, Amien Rais tampil sebagai Ketua MPR karena keterampilannya berkomunikasi, meskipun perolehan suara partainya (PAN) kecil.
Dalam kehidupan sehari-hari pun banyak kegagalan dalam pekerjaan atau karier disebabkan kegagalan berkomunikasi. Misalnya, orang tidak diterima bekerja karena ia gagal berkomunikasi dalam wawancara. Mungkin ia seorang arsitek yang cerdas atau akuntan yang brilian, namun ia tidak dapat “menjual” dirinya di hadapan pewawancara. Bahkan seorang peneliti yang sepanjang tahun bekerja di sebuah laboratorium yang terpencil pun bisa gagal kalau ia tidak mampu mengkomunikasikan temuannya dalam seminar atau tulisan dalam media cetak.
Para pakar selama ini lebih fasih membahas “bagaimana berkomunikasi” daripada “menngapa kita berkomunikasi”. Dari perspektif agama, secara gampang kita bisa menjawab bahwa Tuhan-lah yang mengajari kita berkomunikasi, dengan menggunakan akal dan kemampuan berbahasa yang dianugerahkan-Nya kepad kita. Al-Qur`an mengatakan, “Tuhan yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur`an. Dia menciptakan manusia, yang mengajarinya pandai berbicara” (Ar-Rahman:1-4).


Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang mana sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester Pertama dan disamping itu juga yang lebih utama adalah untuk menambah pengetahuan yang bisa diaplikasikan terhadap kepentingan kemanusiaan dan diharapkan bisa bermanfaat bagi kita semua.


Metode Penulisan

Penulis menggunakan metode observasi dan kepustakaan dalam menyusun pembuatan makalah ini. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini dan melakukan tinjauan lapangan.


BAB II
PEMBAHASAN

Dalam makalah ini penulis melakukan peninjauan lapangan di desa Mundu Pesisir Kecamatan Mundu yang dimana lingkungannya merupakan kawasan pabrik dan nelayan. Sehingga banyak dari warga sekitar yang bermata pencahariannya sebagai karyawan pabrik dan nelayan. Dan penulis pun akan menjelaskannya dengan membagi dalam beberapa point tinjauan, yaitu:
1. Interaksi Sosial
2. Akomodasi
3. Kompetisi
4. Asimilasi
5. Mediasi
6. Adjudifikasi

Dari ke-enam point tersebut penulis akan menguraikannya satu per satu supaya lebih jelas.

1.Interaksi Sosial

Dalam hal ini masyarakat desa sangat begitu jarang menggunakan fungsi komunikasi sosial, meskipun ada akan tetapi prosentasenya tidak begitu tinggi. Dikarenakan penduduk desa mayoritas mereka sebagai karyawan pabrik yang dimana waktu luang mereka untuk berkomunikasi antar personal sangat terbatas. Sehingga mereka memanfaatkan salah satu fungsi komunikasi ini hanya pada saat-saat tertentu saja, seperti: hari-hari besar baik Islam maupun Nasioanal(Idul fitri, Idul Adha, HUT RI dll).

2.Akomodasi

Begitupun dalam pembentukan-pembentukan kelompok sosial warga tidak jauh berbeda karena sebab yang sama seperti telah diuraikan pada point satu. Karena pembentukan-pembentukan kelompok sosial ini memerlukan yang namanya komunikasi antarpersonal atau lebih jauhnya bisa disebut dengan komunikasi sosial, yaitu seperti rapat warga, dan rapat ini pun tidak hanya melibatkan sedikit orang akan tetapi mencakup mayoritas seluruh lapisan desa ini. Maka dalam hal akomodasi pun masyarakat kurang begitu aktif. Dan meskipun ada hanya sedikit dan umum ada seperti pada desa-desa yang lain.

3.Kompetisi

Dalam kompetisi ini warga desa terlihat komunikatif, karena terlihat ketika diadakannya acara-acara Peringatan Hari Besar Islam dan Hari Nasional peran serta dan andil masyarakat begitu terlihat dan terasa, yaitu dengan lancar dan meriahnya acara tersebut. Ini bisa terjadi karena toleransi dari pabrik-pabrik yang ada di sekitar memberikan dispensasi dengan ikut serta memeriahkan pula acara-acara tersebut, sehingga para warga diberi kesempatan untuk refresh dengan acara-acara tersebut dan secara tidak sadar komunikasi sosial pun terjadi dengan spontan.

4.Asimilasi

Warga sekitar terlihat sangat sadar sekali dengan Bhineka Tunggal Ika negara kita ini, sehingga masyarakat tidak terlalu mempermasalahkan sekali akan perbedaan yang ada, baik itu warna kulit, agama, ras, bahasa, dll. Komunikasi masyarakat pun berjalan dengan lancar dengan orang-orang yang memiliki perbedaan tersebut, dan warga pun sangat paham akan hal itu.

5.Mediasi

Dalam menyelesaikan suatu masalah warga sangat begitu dewasa dan bijak sehingga dalam mengambil suatu keputusan mereka tidak selalu mencapai kata mufakat, khususnya peran seorang RT dan RW yang ada sangat begitu bermanfaat bagi warga sekitar dan warga merasa terayomi. Dan jika dilihat tingkat permasalahan yang terjadi pada masyarakat tidak begitu tinggi prosentasenya, sehingga desa ini terlihat begitu tenang dan aman. Dalam artian fungsi komunikasi antar personal warga desa sangat dirasakan dan bisa diaplikasikan oleh warga sekitar.

6.Adjudifikasi
Dalam masalah ini warga desa tidak sampai mengalami suatu kejadian kriminal yang proses problem solving nya sampai ke tingkat pengadilan. Memang di desa ini pernah terjadi suatu pertikaian antar pemuda akan tetapi proses pencapaian solusinya tidak sampai pada pengadilan. Mereka menggunakan pendekatan secara komunikasi antar pribadi dan kesepakatan antar kedua belah pihak. Dalam artian lagi proses dan peran komunikasi sangat bermanfaat dan benar-benar diaplikasikan oleh masyarakat Mundu Pesisir ini.



BAB III
PENUTUP

Demikianlah makalah tentang penelitian terhadap Desa Mundu Pesisir yang dipandang dari sisi komunikasi dalam meyelesaikan dan mengatur semua masalah yang ada pada desa ini.


Kesimpulan

Sehingga yang pada akhirnya saya sedikit menyimpulkan terhadap apa yang telah saya tinjau di lapangan bahwa peran dan komunikasi begitu urgent dan bermanfaat terhadap sebuah keharmonisan hidup dan juga secara tidak langsung terhadap lancarnya suatu bisnis dan urusan yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya bagi desa Mundu pesisir ini dan secara umum seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan kerendahan hati saya selaku penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya terhadap semua kekurangan yang ada pada makalah ini baik dari penulisan, susunan, dan terutama kepada Warga Mundu Pesisir yang apabila dalam makalah ini ada informasi yang tidak sesuai atau keliru tentang desa ini, saya mohon maklumnya saja karena saya masih dalam proses pembelajaran yang dimana masih mengaharapkan banyak masukan dan kritikan membangun yang sekiranya bisa lebih menyempurnakan makalah ini untuk ke depannya.


Daftar Pustaka

- Mulyana, Deddy. “Ilmu Komuniksi Suatu Pengantar”. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2003.
- Informasi Warga dan Perangkat Desa Mundu Pesisir.