Life Is Nice Struggle

Friday, March 27, 2009

BUDI DAYA JAMUAR MERANG ( Volvariella volvaceae )

Jamur merang dapat tumbuh pada media yang mengandung selulosa (karbohidrat pada tumbuhan), misalnya jerami, limbah penggilingan padi, limbah pabrik kertas, ampas batang aren sisa kapas. Budi daya jamur merang di Indonesia umumnya menggunakan jerami karena mudah diperoleh dan jerami memiliki kandungan selulosa paling tinggi dibandingkan bahan lainnya.

Jamur merang memiliki kandunganh gizi yang cukup tinggi. Dalam 100 gram bahan segar terkandung air 93.3%, karbihidrat 2.68%, lemak 0.3%, protein 1.8%, kalsium 30 mg, vitamin B12 0.01 mg, vitamin C 1.7 mg, kalori 24 mg, asam amino 37.4 mg.

Syarat Pertumbuhan

1. Iklim

a. Lokasi penanaman jamur harus terhindar dari angin yang kencang, (angin laut yang kencang dapat merusqak jamur).

b. Budi daya jamur merang membutuhkan cahaya matahari yang tidak langsung, sehinggga buila lokasi terlalu panas harus memiliki sirkulasi udaraa yang baik.

c. Membutuhkan suhu udara yang cukup tinggi untuk pertumbuhannya. Suhu udara minimum yang dibutuhkan antara 20-28 derajat C, bila suhu di bawah 20 derajat maka jamur merang tidak akan berproduksi, walaupun tumbuh hanya sampai fase kancing, jamur akan mati atau busuk.

d. Kelembaban udara yang dibutuhkan sekitar 80-90%.

e. Curah hujan dan jumlah cahaya matahari yang tinggi akan menyebabkan produksi jamur menurun. Namun apabila kelembaban tinggi produksi jamur merang akan tinggi.

2. Ketinggian Tempat

Jamur merang dapat tumbuh baik pada dataran rendah sampai sedang.

3. Media Tanam

a. Media sudah diperoleh, murah, dan mudah disiapkan.

b. Media mengandung selulosa atau karbohidrat untuk pertumbuhan jamur.

Penyiapan Bibit

Bibit ada 3 macam yaitu bibit murni, bibit induk, dan bibit siap tanam. Bibit murnio diperoleh langsung dari jamur merang. Miselium (benang-benang jamur) kemudian dimasukkan ke dalam media bibit induk.

1. Wadah media tumbuh bibit siap tanam

Sebagai wadah media tumbuh bibit dapat digunakan segla macam wadah. Yang penting wadah tersebut tidak rudak saat disterilisasi (dikukus) dan dilengkap[i dengan tutup botol selai, botol saus tomat atau plastik bening tahan panas dengan cincin paralon dapat digunakan.

2. Pembuatan bibit

Bibit siap tanam yaitu bibit yang digunakan langsung dalam budi daya jamur. Pengusaha jamur yang besar akan membuat bibit siap tanam sendiri. Sedangkan untuk petani atau pengusaha kecil akan lebih menguntungkan bile membeli bibit ini. Media tumbuh untuk bibit siap tanam yang bisa digunakan umumnya jerami atau campuran jerami dan serbuk gergaji. Selain itu dapat pula menggunakan campuran serbuk gergaji dan dedak, limbah daun teh, potongan daun pisang.

Jerami yang akan digunakan sebelumnya direndam dalam air semalam, tiriskan dan peras. Jerami kemudian ditambahkan kapur dan dedak. Setelah tercampur, bahan ini dimasukkan ke dalalm wadah bibit sampai 2/3 wadah, tuttup dengan kapas. Sterilisasi media tersebut dalam autoklaf selama 1 jam, tekanan 15 psi, atau dikukus selama 2 jam dalam belanga/kukusan. Sterili9sasi ini bertujuan agar media bersih dari kuman-kuman penyebab pencemaran. Dinginkan media sebelum dimasukkan bibit jamur dari bibit induk.

Langkah berikutnya yaitu inokulasi bibit yaitu memasukkan sedikit bibit jamur ke dalam media bibit siap tanam yang telah disterilkan. Hal ini harus dilakukan secara aseptic (bersih, bebas dari pencemaran), misalnya di suatu kamar tertutup dan disediakan alat pemanas seperti kompor.

Penyimpanan bibit setelah inokulasi, dalam suhu ruang tidak bleh lebih dari lima minggu karena akan menurunkan produksi jamur merang.

Persyaratan bibit berkualitas baik

1. Bbibit yang baik adalah yang miseliumnya (benang-benag putih pada jamur) tumbuh merata pada seluruh media.

2. Hendaknya saat membeli bibit menanyakan sampai berapa lama bibit tersebut dapat digunakan.

3. Bibit yang belum digunakan, harus disimpan pada tempat yang tidak terganggu. Ruang tersebut harus terhindar dari cahaya matahari.

4. Sekali botol atau kantung plastik telah dibuka, maka seluruh bibit harus digunakan agar bibit tidak tercemar.

Bagi petani jamur merang ia harus memesan bibit pada pembuat bibit bersamaan dengan waktu ia memulai mempersiapkan media tumbuh jamur merang. Untuk membuat bibit jamur yang siap tanam dan mempunyai umur yang tepat diperlukan waktu 2 sampai 3 minggu.

Penyiapan Media Tanam

Media yang umum digunakan untuk menanam jamur merang yaitu jerami. Akan tetapi jamur ini dapat pula tumbuh pada limbah kapas, eceng gondok, ampas batang aren dll. Jerami yang akan digunakan harus dikomposkan selama 10-11 hari. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pengomposan jerami yaitu:

- Jerami

- Dedak

- Kapur

- NPK

Pengomposan dilakukan di luar kumbung. Bahan-bahan disussun berlapis-lapis, sampai tinggginya sekitar 1.5 meter. Gundukan jerami kemudian diselubungi lembaran plastik untuk menjaga kelembaban tetap tinggi. Penggunaaan kapur berguna untuk menetralkan keasaman. Setelah 5 hari jerami dibalikkan, kemudian setelah 5 hari berikutnya jerami sudah menjadi kompos yang siap digunakkan. Jerami menjadi lunak dan berwarna kecoklatan.

Pembentukan Kumbung

Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi dan dinding plastik, rangka bambu dengan dinding gibig dan atap plastik, atau bangunan batu yang permanen. Ukuran yang ideal adalah lebar 4 m, panjang 6 m, dan tinggi 2.5 m. kumbung yang digunakan terdiri dari dua baris rak bedengan dari bambu dengan rangka besi atau kayu. Satu baris terdiri dari 3-5 tingkat rak bedengan. Kumbung ini harus dilengkapi jendela untuk sirkulasi udara, juga lampu yang dapat dipindah-pindah bila sedang dilakukan pasteurisasi (penguapan kompos). Seluruh kumbung harus tertutup rapat untuk pemanasan uap dan sterilisasi (penghilangan organisme penyebab pencemaran).

Pembangkit Uap

Pembangkit uap dapat menggunakan 2 buah tangki (200 L) berisi air yang diletakan dengan cara dibaringkan di atas tungku di luar kumbung. Tangki disambung dengan pipa bambu atau pralon ke dalam kumbung. Di dalam kumbung pipa ini berlubang-lubang untuk mengeluarkan uap air panas yang berasal dari air dalam tangki yang dididihkan. Ukuran pipa pralon yaitu 2-3 cm. piapa diletakan di dasar kumbung di tengah-tengah ruangan dan setiap meternya diberi lubang 8 buah untuk mengeluarkan uap air panas.

Pengisian Media dan Pasteurisasi

Setelah pengomposan jerami selama 10-11 hari, bahan kompos dimasukkan ke dalam rak-rak bedengan setinggi 15-30 cm. Uap panas kemudian dimasukkkan ke dalam kumbung melalui pipa untuk mencapai suhu 70 derajat Celcius selama 8 jam. Setelah pasteurisasi biarkan udara segar masuk dan suhu udara turun hingga 30-50 derajat Celcius, biasanya penurunan suhu memerlukan waktu sekitar 24 jam.

Teknik Penanaman

Setelah suhu turun, 8-12 jam kemudian bedengan dalam rak-rak siap disebarkan di seluruh permukaan kompos. Untuk rak bedengan berukuran 1 x 3 meter, dibutuhkan 4-6 botol bibt berukuran 500 cc. setelah peletakan bibit selubungi bedengan dengan plastik untuk mencegah sinar matahari langsung dan penguapan. Selubung plastik sekali-kali dibuka untuk mengatur sirkulasi udara dan sedikit cahaya untuk pembentukan tubuh buah. Setelah penanaman bibit tutup jendela dan pintu selama 3 hari. Usahakan suhu dalam ruangan dipertahankan agar miselium jamur (seperti benang-benang) tumbuh, selubung plastik dapat juga digunakan untuk meningkatkan suhu. Delapan hari setelah peletakan bibit, masukan cahaya dan sirkulasi udara segar untuk mempercepat pembentukan dan perkembangan tubuh buah jamur.

Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan dengan menyemprotkan air dengan sprayer pada permukaan rak bedengan. Campurkan urea pada air yang disemprotkan (2-3 sendok urea dalam 20 liter air), hal ini dilakukan bila bedengan kering. Usahakan suhu bisa mencapai 30-35 derajat Celcius, kelembaban 80-90%. Jamur-jamur liar terutama jenis Coprinus harus dibuang. Bila tumbuh bibit penyakit kompos yang terkena harus dibuang atau dibakar.

Hama dan Penyakit

a. Tikus

Pengendalian dengan memberi umpan dibubuhi racun.

b. Serangga dan Kecoa

Pengendalian dengan menyemprot ruangan menggunakan jamur formalin.

c. Jamur Liar

Jamur padi liar tumbuhnya berkelompok dan biasanya tumbuh lebih cepat dari jamur merang. Pengendalian dengan mencabut jamur tersebut.

d. Cendawan Penicilium

Cendawan ini sejenis jamur tapi berukuran sangat kecil tidak memiliki tubuh buah, warnanya hijau menempel pada jerami dan bisa mengalahkan pertumbuhan miselium jamur merang. Penyebab: tidak dilakukan pasteurisasi, pasteurisasi kurang sempurna, pencemaran baik dari alat-alat, rak-rak, atau bibit yang kurang bersih. Pengendalian:

- Pencegahan: rak sebelum dimasuki kompos, dipasteurisasi sampai suhu 70 derajat, usahakan pasteurisasi berjalan sempurna. Selain itu perlu dijaga kebersihan alat-alat, bibit,dll.

- Pengendalian: kompos yang terkena serangan Penicilium harus dipisahkan dan dibuang dan dibakar.

Pencemaran yang ditandai adanya bulu-bulu putih yang merambat dan menyebabkan jamur mati, maka satu-satunya penegndalian yang dilakukan yaitu dengan pembongkaran.

Panen

Panen jamur dilakukan sebaiknya saat jamur berbentuk kancing, sebelum mengalami perpanjangan. Jamur harus dipetik dua kali sehari selama 3 hari. Sering tubuh buah jamur yang terbentuk tidak dalam bentuk seragam. Oleh karena itu pemetikan jamur harus hati-hati jangan sampai merusak jamur kecil dan kancing kecil. Masa panen pertama (selama 3 hari) diikuti pemanenan kedua setelah periode istirahat selama 5-7 hari. Apabila kompos kering maka dapat dilakukan penyiraman. Lama satu periode yaitu sekitar 21 hari, setelah itu dilakukan penukaran kompos dengan kompos yang baru.

Pasca Panen

Jamur merang sebaiknya apabila pada pagi hari selesai dipetik, langsung terjual atau terkonsumsi, sehingga jamur masih dalam keadaan segar. Namun apabila masih tertunda satu hari satu malam, bisa direndam dalam rak yang berisi air bersih, semakin lama perendamannya kualitas jamur semakin menurun.

Pengalengan

Pengalengan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Perebusan jamur merang segar baik yang utuh atau sudah diranjang.

2. Memasukkan jamur ke dalam kaleng ditambah obat pengawet, misalnya garam dan vitamin C

3. Sterilisasi jamur yang telah dikalengkan dengan suhu 90 derajat Celcius.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Sebelum direbus, jamur harus segar, baik yang utuh atau yang telah dirajang.

2. Untuk jamur yang hampir mekar, sebaiknya dirajang terlebih dahulu.

3. Setelah jamur dikalengkan dapat kembali direbus pada alat perebus seperti autoklaf, sebelum direbus kaleng harus tertutup rapat.

Penyimpanan jamur dengan pengasapan

Hasil jamur yang dipetik, dicuci, dan direbus/dikukus agar kadar air berkurang dan proses pembusukan terhenti. Setelah ditiriskan, jamur diletakkan dalam anyaman bambu dan dijemur. Bila cuaca sudah memungkinkan (pagi hari atau senja malam) bisa dilakukan pengasapan. Pengasapan dilakukan dengan membuat para-para di atas dapur atau menggunakan rigen yang diletakkan pada bambu gelondongan. Bahan bakarnya digunakan kayu, jerami, atau rumput-rumputan.

Pengeringan

Sebelum dikeringkan jamur merang bentuk kancing dibelah secara memanjang lalu dikeringkan di bawah matahari. Setelah 8 jam maka jamur akan kehilangan 10% dari berat basah. Setelah kering dapat dibuat keripik atau rempeyek.

Ditulis :

Di,-

MA Cadangpinggan

Oleh : Siswa MA Cadangpinggan

Alamat:

Jl. By Pass Kertasemaya Km.37 Desa cadangpinggan

blok JAtisuling Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu

45274

e-mail : fajarnahari@rocketmail.com

Website : www.arygalihpermana.blogspot.com

The Motivation Words

Mengembangkan dan Meneguhkan Prinsip Hidup Anda

¬ Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, daripada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.

¬ Orang-orang yang lemah menunggu datangnya kesempatan, orang yang kuat membuat kesempatan, itu. Orang-orang yang terbaik bukanlah mereka yang menantikan kedatangan kesempatan, akan tetapi mereka yang mengambilnya, yang mengepung, merebut dan menguasai kesempatan tersebut.

¬ Hidup ini penuh dengan resiko, dan ia tak mungkin ditiadakan. Karena itu pertimbangkanlah segala resiko yang ada, kemudian ambillah.

¬ Berpikir itu adalah pekerjaan yang paling berat dari antara segala macam pekerjaan. Itulah sebabanya sedikit sekali orang yang melakukannya.




Henry Ford


Pada hakikatnya masalah-masalah adalah pertanda kehidupan itu sendiri! Semakin banyak masalah yang Anda hadapi,semakin banyak Anda berkecimpung dalam hidup.

Kong Hucu Berkata :

“Selesaikanlah dahulu satu kesulitan, maka ini berarti anda telah mencegah seratus kesulitan lainnya yang mungkin menimpa.”

Yakinlah!, Semua Kesulitan Pasti Ada Jalan Keluar

“ Tabahkanlah manusia yang diberi berbagai masalah, karena dengan itu manusia sadar akan kelemahannya dan bisa menjadi pandai karena pengertian.”


Prinsip Ketabahan dan Penghayatan

“Tabahkanlah engkau dalam hati, sebab tidak ada seorangpun diantara kami yang tidak sampai pada tujuan.”

Created By: @ry


Keyakinan

Dan

Percaya pada Diri Sendiri


“Kuatkan dan tegakkanlah hatimu, janganlah takut

dan gentar karena hidup ini, sebab TUHAN akan mengerti engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”


Sumber Kekuatan

Ada Dalam Pikiran Anda


“Janganlah engkau bergantung pada manusia, tetapi yakinlah pada kekuatan TUHAN.

pikirkanlah ini semua dengan akal sehat

“tumbuhkan diri Anda melalui do’a dan pendekatan ruhaniah, Anda akan bisa tumbuh lebih tinggi dari kesulitan apapun yang Anda hadapi.